NOT NINE BUT EIGHTEEN: Husein Muhammad on Aisha’s Marriage Age

The minimum age for marriage in fiqh has been a debated issue. This limit is typically interpreted with reference to Aisha's the Prophet. Husein Muhammad argued, contrary popular belief that at time of her was eighteen, not nine. paper explains characteristics Husein's views on Islam. data collected from reviews and other researchers' works which they discussed ideas. argues that, according Husein, it demonstrably untrue postulate Aisha nine years old when she married. concluded least eighteen wed interpretation arises as result his comparison between Asma's. Besides also considers maqāṣid syarīah principle, physically psychologically ideal more compatible soul preservation women their future offspring.[Batas usia perkawinan dalam fikih tidak ditetapkan secara pasti. Interpretasi batas ini biasanya merujuk pada riwayat Sitti Aisyah dengan Nabi. Berbeda pendapat umumnya, berargumen bahwa saat menikah adalah delapan belas tahun, bukan sembilan tahun. Beranjak dari ini, menjelaskan bagaimana karakteristik pemikiran tentang Data dikumpulkan telaah literatur yang ditulis langsung oleh dan peneliti lain membahas pemikirannya. Paper menurut benar jika dikatakan ketika Nabi Saw Melainkan berkesimpulan setidaknya berusia tahun muncul karena pemikirannya ia berkaca sejarah perbandingan Usia Asma. Selain itu, terlepas pendekatan syarīah, di mana tafsirkan sebagai minimal paling fisik psikis sesuai pemeliharaan jiwa perempuan keturunannya kelak.]